TrenGaya 35+ Contoh Puisi Anak . Demikian kumpulan contoh puisi pendek semoga bisa membantu kamu untuk mengerjakan tugas bahasa indonesia yang diberikan oleh guru di sekolah. Contoh Puisi Pendek Bahasa Indonesia. 16.06.2022 · 30 contoh puisi pendek ibu, alam, hutan, covid, lingkungan. Berjalan di tengah terik sampai lena.

Ilustrasi puisi Bahasa Sunda, sumber foto Atlas Kadrow by merupakan negara yang kaya akan kesusastraan, salah satunya yakni puisi. Ada banyak jenis puisi yang dapat dinikmati, salah satunya puisi Sunda. Contoh puisi Bahasa Sunda dapat kamu simak pada pembahasan artikel buku Think Smart Bahasa Indonesia 2008, puisi merupakan ekspresi bahasa yang kaya makna dan penuh daya pikat. Puisi juga diartikan sebagai bentuk pengucapan gagasan yang sifatnya emosional dan mempertimbangkan aspek Puisi Bahasa Sunda Singkat yang MenginspirasiPuisi Sunda dipengaruhi oleh beberapa unsur instrinsik. Adapun penjelasannya yakni sebagai berikut• Diksi pilihan kata yang mempertimbangkan makna, intonaai, rima dan irama.• Daya imaji Penggunaan kata-kata yang khas dan memunculkan imaji visual, auditif, dan taktil.• Gaya bahasa Bahasa figuratif yang digunakan penyair dalam mengatakan sesuatu.• Bunyi Bunyi yang mengacu pada kata-kata tertentu yang dapat menimbulkan nuansa tertentu.• Rima Persamaan bunyi atau perulangan bunyi dalam puisi yang bertujuan untuk menimbulkan efek keindahan.• Ritme Mengacu pada perubahan suara dalam puisi supaya tidak terasa monoton.• Tema Ide yang ingin disampaikan oleh penulis melalui Puisi Bahasa SundaIlustrasi puisi Bahasa Sunda, sumber foto Joel M. by adalah contoh puisi Bahasa Sunda yang mengandung pesan mendalamLaut kidul ombak katelah rongkahNinggali na matak betah tumaninahNu arulin teu meunang motahTong sambarangan miceun runtahJaga tingkah jeung paripolahBasisir nu endah lain tempat awuntahBatu karang pageuh pengkuhNajan ditubruk ombak anu ngaguruhBatan ragrag nyuuh anggur pada maluruhNalika kuring mimiti sakola,Ayeuna di dieu sareng kuring henteu percantenTapi ngaliwatan dorongan sareng bimbingan ngarasa kuring siap pikeun tantangan maénkeun peran anu pentingdina ngabentuk jeung guru sapertos anjeun,Hatur nuhun pikeun miara imut, ngangkleung di langitPamayang nyolendang korangParahu leutik laju nyiriwikWarna perak'na beungeut ombakBeuteung lauk tingborelakNu jadi harepan pikeun kahirupanLaut lega paparin PangeranItulah contoh puisi Bahasa Sunda yang penuh dengan pesan dan makna. Dengan membaca puisi di atas, diharapkan kamu bisa lebih tertarik untuk mendalami karya sastra.

Pengarang dapat terinspirasi dari kisah yang diangkat dalam sebuah lagu, catatan harian milik pengarang atau milik orang lain, hingga kejadian sehari-hari seseorang. Agar semakin memahami materi carpon, berikut 7 contoh carpon Bahasa Sunda yang telah dihimpun oleh detikJabar. 1. Babaturan. Pengarang: Kustian. p 1072 [ D emb aan dan enge ba Departamen Pendidikan dan IC buda aan t TIDAK DIPERDAGANGKAN UNTUk UMUM PUISI PUPUJIAN DALAM BAHASA SUNDA m. PUISI PUPUJIAN DALAM BAHASA SUNDA CHeh Tini Kartini Yetty Kusmiyati Hadish Sutedja Sumadipura Saini Tisna Sopandi 00005235 p P cj P u rs T A ' ^' pi 'P - T P r -J T*!*! ^ 1V ^ AAsI pr^"^.rM3 pg->/ prIP "1 n t?} 5^ Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta 1986 j Naskah buku ini yang semula merupakan hasil Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah tahun 1983/1984 diterbitkan dengan Hana pembangunan Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jawa Barat Staf inti Proyek Penelitian bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Jakarta Proyek Penelitian Pusat Drs. Adi SunaryoPemimpin, Warkim Harnaedi Bendaharawan, dan Drs. Utjen Djusen Randbrata Sekretaris. Staf inti Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerali Jawa Barat Drs. Nana Darmana Pemimpin,Rasj'id Bendaharawan, dan Ehgkos Wangsadiharja Sekretaris. Sebagian atau seluruh isi buku ini dilarang digunakan atau diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah. Alamat Penerbit ; Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun Jakarta 13220. T 1 P,rpustakaan Pesat ws! B PUl . Tgl. . ^ ^ KATA PENGANTAR Mulai tahun ke dua Pembangunan Lima Tahun I, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa turut berperan di dalam berbagai kegiatan kebahasaan sejalan dengan garis kebijakan pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional. Masalah kebahasaan dan kesusastraan merupakan salah satu segi masalah kebudayaan nasional yang perlu ditangani dengan sungguh-sungguh dan berencana agar tujuan akhir pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dan bahasa daerah — termasuk susastranya — tercapai. Tujuan akhir itu adalah kelengkapan bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi nasional yang balk bagi masyarakat luas serta pemakaian bahasa Indonesia dan bahasa daerah dengan baik dan benar untuk berbagai tujuan itu perlu dilakukan berjenis. kegiatan seperti 1 pembakuan bahasa, 2 penyuluhan bahasa melalui berbagai sarana,3 penerjemahan karya kebahasaan dan karya kesusastraan dari berbagai sumber ke dalam bahasa Indonesia, 4 pelipatgandaan informasi melalui penelitian bahasa dan susastra, dan 5 pengem bangan tenaga kebahasaan dan jaringan informasi. Sebagai tindak lanjut kebijakan tersebut, dibentuklah oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Daerah, di lingkungan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Sejak tahun 1976, Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah di Jakarta, sebagai Proyek Pusat, dibantu oleh sepuluh Proyek Pe nelitian di daerah yang berkedudukan di propinsi 1 Daerah Istimewa Aceh, 2 Sumatra Barat,3 Sumatra Selatan,4 Jawa Barat,5 Daerah Istimewa Ydgyakarta, 6 Jawa Timur, 7 KalimantM Selatan,8 Sulawesi Selatan, 9 Sulawesi Utara, dan 10 Bali. Kemudian, pada tahun 1981 ditambah proyek penelitian bahasa di lima prOpinsi yang lain, yaitu1 Sumatra Utara, 2 Kalimantan Barat, 3 Riau, 4 Sulawesi Tengah, dan 5 Maluku. Dua tahun kemudian, pada tahun 1983, Proyek Penelitian di daerah diperluas lagi dengan lima propinsi yaitu 1 Jawa Tengalr,2 Lampung,3 Kaliman tan Tengah,4 Irian Jaya, dan 5 Nusa T'enggara Timur. Dengan demikian, hingga pada- saat ini, terdapat dua puluh proyek penelitian bahasa di daerah disamping proyek pusat yang berkedudukan di Jakarta. j Naskah laporan penelitian yang telah dinilai dan disunting diterbitkan Nsekarang agar dapat dimanfaatkan oleh para alili dan anggota masyarakat luas. Naskah yang berjudul Puisi Pupujian dalam Bahasa Sunda disusun oleh regu peneliti yang terdiri atas anggota yang berikut; Tini Kartini, Yetty vu Kusmiyati Hadish, Sutedja Sumadipura, Saini Tisna Sopandi yang mendapal-bantuan Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerali Jawa Barat tahun 1983/1984. Kepada Drs. Adi Sunaryo Pemimpin Proyek Penelitian beserta stafnya Drs. Utjen Djusen Ranabrata, Warkim Harnaedi, Sukadi, dan Abdul Rachman, para peneliti, penilai Drs. Nafron Hasjim, penyunting naskah Umi Basiroh, dan pengetik Tukiyar yang telah memungkinkan penerbitan buku ini, saya ucapkan terima kasih. Jakarta, 28 Oktober 1986 Anton M. Moeliono Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. VIE KATA SAMBUTAN KEPALA KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROPINSI JAW A BARAT Berbahagialah Bangsa Indonesia, yang memiliki bahasa persatuan Bahasa Indonesia, sementara bahasa-bahasa daerah yang tersebar di seluruh persada Nusantara hidup berkembang, merupakan aneka kekayaan budaya bangsa dalam bentuk Bhineka Tunggal Ika. Hal ini sesuai dengan penjelasan Pasal 32 UUD 1945 yang mengatakan bahwa kebudayaan bangsa adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usahabudi daya rakyat Indonesia seluruhnya, dan bahwa kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Sebagaimana anggota bangsa yang berkebudayaan majemuk dan bersemboyan "Bhinneka Tunggal Ika", setiap suku bangsa Indonesia sudah sepantasnya berperan serta dalam membina kebudayaan nasional. Demikian juga di Jawa Barat yang memiliki bahasa daerah, yaitu bahasa Sunda, satu di antara khasanah budaya yang hidup di Jawa Barat. Karena itu hadirnya buku-buku mengenai kebahasaan Sunda yang diterbitkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemcn Pendidikan dan Kebudayaan rnelalui Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daeralr Jawa Barat tahun anggaran 1986/1987 saya sambut dengan rasa syukur dan bahagia. Sudah pasti buku-buku ini akan lebih menyemarakan diinia pustaka dalam semaraknya budaya daerah demi terwujudnya budaya nasional dalam wadah persatuan bangsa seutulinya. Sekian. KEPALA PE ILAYAtfDEPARTEME Ni3E/uDAYAAN DR. RACHMAT WIRADINATA NIP. 130 427 529 IX UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian tentang puisi pupujian Sunda telah sering dilakukan, antara lain oleh Dr. Yus Rusyana dengan judul Bagbagan Puisi Pupujian Sunda 1971. Juga oleh para mahasiswa yang mengambil puisi pupujian sebagai bahan penulisan skripsinya, antara lain Bunyamin 1969, Lukmanul Hakim 1969, dan E. Tatang 1969. Berbeda dengan Yus Rusyana yang meneliti puisi pupujian dari segi bentuk, isi, dan fungsinya, penelitian ini mencoba mengungkapkan puisi pupujian dari segi artinya, yaitu arti lugas, rasa, nada, dan itikadnya. Berbagai kesulitan ditemukan, terutama dalam pengumpulan data, karena puisi pupujian ini tersebarnya secara lisan. Akan tetapi, berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya tugas penelitian ini dapat terlaksana sesuai dengan harapan. Untuk itu, sewajarnyalah tim peneliti menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada 1. Peinimpin Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jawa Barat, yang telah memberi kepercayaan kepada tim peneliti untuk menunaikan tugas penelitian; 2. Dr. Yus Rusyana yaijg telah membantu kami selaku konsultan; 3. Para pejabat Pemerintah Daerah dan pejabat Departemen Agama yang telah membantu mcmperlancar tugas kami terutama dalam pengumpul an data; 4. Ningrum Djulaeha yang telali membantu mengumpulkan data yang diperlukan; serta 5. para informan yang dengan tulUs dan ikhlas\telah memberikan keterangan yang kami perlukan. Semoga amal baik niereka mendapat rido Allah^Subhanahu Wa Taala, dan mendapat imbalan pahala yang berlipat ganda. Amin. Bandung, Februati 1984 Ketua Tim Peneliti XI DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar vii Kata Sambutan ,ix Ucapan Terima kasih xi Daftar Isi Bab I Pendahuluan xiii . .. 1 Latar Belakang dan Masalah 1 Perumusan dan Pembatasan Masalah 3 Tujuan Penelitian Anggapan Dasar dan Teori '4 4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data 6 Populasi dan Sampel Bab 2 Tinjauan Umum Tinjauafi Sejarah Fungsi Puisi Pupujian 1 9 9 13 Bentuk dan Isi Bahasa . 14 24 % Bab 3 Arti Puisi Pupujian Pengantar 25 25 Analisis Data Kesimpulan Analisis Bab 4 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan 26 , Saran . DAFTAR BACAAN . 49 51 51 52 54 LAMPIRAN 1 TABEL ARTI PUISI PUPUJIAN . . ...... . LAMPIRAN 2 TEKS PUISI PUPUJIAN 55 Xlll BAB r PENDAHULUAN Latar Belakang dan Masalah Latar Belakang Pasal 32 Undang-undang Dasar 1945 menyatakan bahwa Pemerintah memajukan kebudayaan nasional. Di dalam Penjelasan UUD - 45 selaigutnya diuraikan bahwa "Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli, yang terdapat sebagai puncak-puncak kfebudayaan bangsa." Tentang kebudayaan, Garis-garis Besar Hainan Negara GBHN yang merupakan Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1978 menyatakan bahwa nilai budaya Indonesia terns dibina dan dikembangkan guna memperkuat kepribadian bangsa, mempertebal rasa harga diri dan kebanggaan nasional^ serta memperkokohjiwa kesatnan nasional. Daerah Jawa Barat memiliki banyak unsur kebudayaan, di antaranya, beijenis-jenis kesenian yang patut dianggap bagian dari kebudayaan nasional. Di antara jenis-jenis kesenian yang di masa lain sudah cukup berkembang dan mencapai puncak-puncaknya ialah kesusastraan. Bentuk sastra yang paling tua dan telah mencapai kualitas tinggi ialah pantun Sunda. Bentuk yang lebih muda, yaitu hasil perkawinan sastra Sunda dengan bentuk yang datang dari Jawa Tengah di zaman Mataram, ialah dangding. Baik terhadap segi-segi pantun Sunda maupun dangding, telah dilakukan penelitian walaupun belum menyeluruh dan masih perlu dilanjutkan. Penelitian pernah pula dilakukan terhadap bentuk sastra lain, yaitu puisi pupujian. Pada tahun 1971 Dr. Yus Rusyana, dengan dukungan Proyek Penelitian Pantun dan Folklore Sunda, telah menerbitkan basil penelitiannya yang berjudul Bagbagan Puisi Pupujian Sunda. Penelitian tersebut, dan juga penelitian terhadap segi-segi lain dari puisi pupujian — misalnya yang akan dilaksanakan ini — dapat dipastikan memiliki kaitan relevansi dengan kehidupan sastra daerah khususnya, sastra Indonesia pada umumnya, serta bahasa daerah dalam hal ini bahasa Sunda, dan bahasa Indonesia. Kaitan dengan sastra daerah dan perkembangannya akan kelihatan pada kegiatan apresiasi dan kegiatan kreatif. Dengan dikenalnya kembali puisi pupujian beserta berbagai seginya, dilrarapkan bahwa penghargaan masyarakat Sunda terhadapnya akan bangkit dan tumbuh kembali. Bagaimanapun juga sebuah hasil penelitian dapat berfungsi sebagai pemandu terhadap sasaran penelitian. Haal penelitian ini pun diharapkan akan dapat berfungsi memandu ke arah pemahaman dan apresiasi terhadap puisi pupujian Sunda. Di bidang kegiatan kreatif diharapkan pula bahwa hasil penelitian ini akan menjadi ilham bagi para penyair Sunda untuk menggali kekayaan, baik dalam bidang perbendaharaan kata maupun teknikversifikasi hingga mereka dapat mengungkapkan kekayaan batin mereka secara lancar dan penuh. Dengan kata lain, diharapkan agar nilai-nilai puisi pupujian yang mungkin terungkap dalam penelitian ini akan membantu, baik kegiatan apresiatif maupun kreatif, di bidang sastra khususnya puisi Sunda. Kaitan dengan sastra Indonesia akan bersifat tidak langsung. Telali diketahui bahwa bahasa dan sastra Indonesia mendapat sumbangan yang besar dari bahasa dan sastra daerah. Setiap upaya pembinaan terhadap bahasa dan sastra daerah akan merupakan pembinaan tidak langsu-ng terhadap bahasa Indonesia dan sastranya. Kaitan penelitian ini dengan pengembangan bahasa daerahSunda tidak perlu diragukan lagi. Banyak segi-segi bahasa puisi pupujian yang men jadi sumbangan bagi pengembangan bahasa daerah Sunda. Pertama, bahasa puisi pupujian langsung berinteraksi dengan bahasa Arab. Struktur dan perbendaharaan bahasa Arab meninggalkan kesan cukup jelas pada sebagian karya puisi pupujian. Sudah barang tentu perlu dilakukan penelitian khusus untuk mengukur sampai di mai^a luas dan dalamnya pengaruh itu. Namun, bagaimanapun akan jelas bahwa puisi pupujian, karena interaksinya yang khas itu, akan memberikan sumbangan yang berharga baik terhadap perkembangan bahasa maupun perkembangan sastra daerah Sunda. Mengenai kaitan penelitian ini dengan pengembangan teori sastra, para peneliti belum dapat memperkirakannya. Namun, sedikitnya penehtian ini akan mendorong para penehti untuk memikirkan kembah teori-teori yang ada dalam rangka penerapannya pada masalah-masalah dan segi-segi puisi pupujian ini. Masalah Dr. Yus Rusyana dalam penelitiannya 1971 telah menggolonggolongkan puisi pupujian Sunda menurut isi dan bentuk ialuriahnya versiI'ikasi. Diteiiti puia penggunaan fungsi puisi pupujian dan iatar beiakang sejarahnya. Walaupun demikian, masih banyak segi puisi pupujian Sunda yang beium terungkapkan. Misainya, bagaimanakah kuaiitas mutu relatif puisi pupujian sebagai karya seni? Apakah sumber pendptaan puisi pupujian itu Quran. Hadis, atau sumber lain? Bagaimanakaii hubungan puisi pupujian dengan seni suara dan atau seni musik terbangan, gembyung, dan seni musik lainnya? Bagaimanakah perkembangannya dewasa ini, misainya bagaimanakah pengaruhnya terhadap seni teater? Semua pertanyaan itu merupakan masaiah yang menarik dan periu digah mdaiui peneiitian untuk memperoieh gambaran yang lebih jelas dan mendaiam tentang puisi pupujian Sunda. Perumusan dan Pembatasan Masaiah Perumusan Yang dimaksud dengan pupujian iaiah puLsi yang berisi puja-puji, doa, nasihat, dan peiajaran yang beijiwakan agama islam. Puisi pupujian ini biasa diucapkan dengan beriaguYus Rusyana, 1971 1. Seianjutnya, Yus Rusyana menerangkan bahwa pupujian, menurut Kamus Basa Sunda yang disusun oieh R. Satjadibrata 1954 berasai dari kata puji, muji yang berarti mengucapkan kata-kata kebaikan atau kelebihan. Diterangkan puia bahwa puji berasai dari bahasa Sanskerta, dari akar kata puj yang daiam bahasa Inggris berarti honor atau penghormatan, hormat. Pupujian daiam bahasa Sunda kadang-kadang disebut juga nadoman, artinya untaian kata-kata yang terikat baris dan bait. Kadang-kadang puia istilah pupujian dibedakan dari istiiah nadoman. Istiiah pupujian diterapkan untuk puisi yang berisi puja-puji kepada Tuhan sedangkan nadoman diterap kan pada puisi yang berisi ajaran keagamaan, biasanya jumiah baitnya iebih banyak. Daiam peneiitian ini seianjutnya yang akan dipakai adaiaii istiiah pupu jian dengan pengertian seperti teiah disebutkan di atas. Jadi, daiam pupujian termasuk juga puisi yang berisi ajaran-ajaran, baik ajaran agama maupun ajaran morai dan adab sopan Pembatasan Masalah Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dibatasi hanya dari segi artinya. Yang dimaksud dengan arti di sini ialah empat arti puisi pupujian menurut Richards 1956, yaitu arti lugas sense, rasa feeling, nadatone, dan itikad intention. Walaupun demikian, dalam tinjauan umum akan dibahas juga bentuk, sumber puisi pupujian, fungsi, dan penggunaan pupujian pada masa sekarang. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan puisi pupujian dari berbagai daerah di Jawa Barat, kemudian menganaMsisnya dari segi arti, yaitu arti lugas, rasa, nada, dan itikadnya. Anggapan Dasar dan Teori Anggapan Dasar Sebagai puisi, puisi pupujian tidak hanya memiliki arti lugas sematamata, akan tetapi juga memiliki tiga arti lainnya, yaitu rasa, nada, dan itikad. Berbeda dengan karya-karya ilmiah, si ilmuwan sejauh mungkin membuang perasaan, sikap, dan selera pribadinya yang bcrhubungan dengan pokok yang sedang dibahasnya, di dalam puisi justru unsur-unsur subjektif penyair, yaitu perasaan dan sikap pribadinya, merupakan bagian yang penting dari karyanya. Di samping itu, pokok yang menjadi bahan-bahan karya-karya puisi dalam puisi pupujian, kalau tidak benar-benar bersifat keagamaan sedikitnya ada hubungan dengan perkara-perkara keagamaan dalam hal ini agama Islam, menjadi anggapan dasar pula. Teori Puisi pupujian walaupun sudah memiliki arti sendiri seperti diuraikan dalam perumusan, memiliki padanannya dalam khazanah puisi Barat, yaitu didactic poetry atau puisi didaktis. Dr. Yus Rusyana 197110 di antaranya menyatakan bahwa sebaiknya istilah didaktik dipergunakan jika gagasan lebih didahulukan diutamakan daripada bentuk. Karangan yang demikian disebut didaktik. Jika bentuk lebih diutamakan daripada gagasan, karangan itu disebut keterampilan kabinangkitan, Sunda. Jika gagasan dan bentuk menjadi satu, nah, yang demikianlah yang disebut seni. Selanjutnya Dr. Yus Rusyana menyatakan bahwa dalam puisi pupujian akan dirasakan istUah yang lebih diutamakan dan lebih menonjol daripada bentuk. Hal ini disebabkan isi pupujian itu banyak yang seutuhnya ditemukan dalam ayat suci, hadis, atau dalam berbagai ilmu keagamaan. Sering pula ditemukah bentuk yang terlalu longgdr atau terlalu sempit bagi isi yang diungkapkan. Tetapi, tidkk dapat diingkari balhwa terdapat juga puisi pupujian yai\g mencapai kesatuan antara isi dan bentuk. Dengan demikian, istilah didaktiK yang menunjukkan adanya kesenjangan antara bentuk dan la, tidak akan dipergunakan dalarri telaah ini karena kesenjangan itu tidak menjadi sifat utnunr puisi pupujian. Juga itilah didaktik yang menjadi sifat semua karya seni tidak dipergunakan' dalam telaah ini. Istilah didaktik dalam hubungan ini dipergunakan untuk menunjukkan jenis puisi yang mengandung pengajaran, penerangan, ajakan, atafi nasihat. Di dalam anggapan Idasar disebutkan bahwa puisi pupujian, kalau tidak bersifat keagamaan sedikitriya berhubungan dengan perkara-perkara keagama an. Kiranya perlu dijelaskan apa yang dimaksud dengan puisi keagamaan khususnya dan seni keagamaan {religious art umumnya. Edmund Burke Fledman Richards, 1956 menyatakan bahwa seni keagamaan adalah pernyataan dari idea krrlektif mengenai hubungan manusia dengan Tuhan. Fungsinya terutama untuk pendidikan, sejarah, atau khotbah. Seni keagama an menceritakan kisah-liisah suci atau memerintahkan agar pembaca melaksanakan kebaikan, agar tabah dalam serta tetap teguh di dalam iman. Karena puisi pupujian merupakan seni keagamaan, kiianya jelas pula sifat-sifjatnya dari uraian di atas. Mengenai arti puisidan-dengan demikian dapat pula dikenakan terhadap puisi pupujian, penjelksan teoretisnya perlu didasarkan pada pendapat- pendapat yang sangat berpengaruh dewasa ini, yaitu pendapat-pendapat Richards. Richards1956 180^—182berpendapat sebagai berikut Apakah waktu kita aktif mempergunakan bahasa, misalnya ketika kita berbicara atau menuhs; atau ketika kita pasiC, misalnya ketika kita membaca atau mendengarkan, arti yang melibatk^ perhatian kita senantiasa merupakan campuran dari beberapa jenis arti yang berbeda-beda. Bahasa — terutama yang dipergunakan dalam puisi — tidak hanya melaksahakan satu tugas, melainkan beberapa tiigas sekaligus yang hams dilaksanakannya secara serentak, Untuk keperluan memahaminya, berikut kita akan membagi tugas itu menjadi empat, yang tersimpul dalam arti. .. Kita akan menyebutnya arti lugas sense, tbssl feeling, nadato/ie dan itikad iwfcnfwn. 1. Arti Lugas Kita berbicara untuk mengatakan sesuatu, dan kalau kita mendengarkan, kita berharap ada sesuatu yang dlbicarakan. Kita mempergunakan kata-kata untuk mengarahkan perhatian pendengar kepada suatu keadaan, me- nyajikan suatu perkara untuk dipertimbangkan dan merangsang mereka untuk memikirkan perkara itu. 2. Rasa Tapi, seperti biasa, kita juga memilikl perasaan tertentu niengenai perkara tersebut. Kita memiliki sikap tertentu terhadapnya, bias atau tekanan kepentingan tertentu di dalam menghadapinya, dalam bentuk warna perasaan pribadi. 3. Nada Selanjutnya, pembicara biasanya punya sikap tertentu kepada pendengarnya. la mcmilili dan menyusun kata-katanya secara berlainan bagi pendengar yang berbeda-beda. Hal itu dilakukannya secara otomatis ataupun secara sadar, karena memperlutungkan hubungannya yang khas dengan pendengar-pendengar itu. Nada bicaranya mencerminkan kesadarannya akan hubungannya yang klTas itu. 4. Itikad Biasanya scseorang berbicara dengan itikad tertentu, dan itikad ini mempengaruhi pembicaraannya. Memaliami itikad ini merupakan salali satu kegiatan memahami arti suatu pembicaraan.Dalam hubungan ini, itikad adalah apa yang diinginkan pembicara terjadi pada yang diajak bicara, atau apa yang diinginkan pembicara dilakukan oleh yang diajak bicara setelah mendengar pembicaraarmya. Mendapatkan gambaran yang jelas mengenai arti puisi pupujian berarti mendapatkan gambaran tentang keempat arti di atas. Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode Metode yang dipergunakan dalam penelitian^ni adalah metode deskriptif analitik. Data yang masuk dicatat, dianalisis, dan dituangkan dalam label. Kemudian berdasarkan label ilu penelili mengambil kesimpulankesimpulan. Di samping melode deskriptif analitik, dipergunakan pula metode komparatif dengan mengambil hasil penelitian Dr. Yus Rusyana 1971 sebagai bahan perbandingan. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi kepustakaan, wawancara langsung dengan informan, dan perekaman. Jumlah informan ada 20 orang, terdiri alas 7 wanita dan 13 pria, di- tambah dengan saiitri-santri Madrasah Hikamusalafiah yang melagukan puisi pupujian dari madrasahnya. Para informan ditentukan terdiri alas guru mengaji, pengelola atau pemimpin madrasah atau pesantren, pejabat Departemen Agama, dan santri-santri. Populasi dan Sampel Populasi Yang dijadikan populasi adalah semua puisi pupujian yar^ berhasil dikumpulkan dari selumh Jawa Barat. i! Sampel Ada dua macam sampel, sampel wilayah dan sampel materipupuji an. Kedua-duanya ditarik secara purposif, yakni sampel yang ditarik dengan sengaja atau non random Winarno Surachmad, 196758 Hal ini dilakukan karena sifat-sifat sampel telah diketahui. Untuk sampel wilayah ditentukan kabupaten yang memiUki pondok pesantren terbanyak dan kabupaten yang berbatasan dengan daerah pemakai bahasa kin. Misalnya, Tangerang dengan daerah Jakarta; Cirebon, Kuningan,vdan Ckmis dengan daerah Jawa Tengah. Sedangkan untuk sampel materi pupujkn ditentukan pupujian yang paling utuh dan mandiri. Yang dimaksud dengan puisi pupujian paling utuh dan mandiri klah puisi pupujian yang diperkirakan masih asli jika ditinjau dari jumlah bait, tema, maupun bahasanya. Jumkh bait tidak ditambah atau dikurangi; tema tunggal, tanpa sisipan episode atau tema kin; sedangkan bahasanya tidak terklu banyak dipengaruhi bahasa Arab, Jawa, atau Indonesk. Hal ini dikkukan karena banyak judul puisi pupujkn yang isinya sama. Dari sejumkh puisi pupujkn yang memdiki kesamaan isi itu diambil sebuah yang paling utuh dan mandiri. Hasil penarikan sampel secara purposif itu adalah seperti berikut. a. Sampel Wilayali Seperti diketahui, Jawa Barat terdiri atas lima wilayah karesidenan. Dari tiap wilayah ditentukan dua kabupaten sebagai daerah penelitian, yaitu 1 Wilayah Banten ; Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang 2 Wilayah Bogor Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten 3 Wilayah Purwakarta ; Kabupaten Purwakarta dan Kabupa 4 Wilayah Priangan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur ten Subang Ciamis 5 Wilayah Cirebon Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan. b. Sampel MateriPupujian Jumlah puisi pupujian yang berhasil dikumpulkan dari kabupatenkabupaten itu ada 151 judul, dengan perincian seperti tercantum dalam uraian berikut ; 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kabupaten Serang Kabupaten Tangerang Kabupaten Cianjur Kabupaten Sukabumi Kabupaten Purwakarta Kabupaten Subang Kabupaten Bandung Kabupaten Ciamis Kabupaten Cirebon Kabupaten Kuningan 4judul 4 judul 6 judul 26 judul 11 judul 28 judul 32 judul 17 judul 5 judul 18 judul Jumlah 151 judul Dari ke-151 judul puisi pupujian itu diperoleh 81 judul puisi pupujian yang paling utuh dan mandiri. Ke-81 judul puisi pupujian itulah yang dijadikan sampel materipupujian. BAB 11 TINJAUAN UMUM Tinjauan Sejarah Puisi pupujian yaiig liidup di lingkungan pesantren dan tempat pengajian erat hubungannya dengan ajaran islam. Oleh karena itu, para penelaah sastra dalam menentukan saat lahirnya puisi pupujian selalu mengaitkannya dengan saat mulai nienyebarnya agama Islam di Jawa Barat. Untuk memperoleh gambaran tentang penyebaran agama Islam di Jawa Barat, berikut ini akan diuraikan pendapat beberapa ahli tentang hal itu, baik para ahli yang bergerak di bidang pehelaahan sastra maupun para ahli yang bergerak di bidang penelitian sejarah. Yus Rusyana 19713 menyebutkan bahwa agama Islam sudah masuk ke daerah Pajajaran pada tahun 1522 ketika pelabuhan Banten banyak didatangi saudagar-saudagar Islam setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511. Selanjutnya, Yus menyebutkan bahwa setelah di Pulau Jawa berdiri kerajaan Islam, daerah Pajajaran berangsur-angsur jatuh ke dalam kekuasaan orang-orang Islam. Sebagai contoh disebutkannya Banten Girang tahun 1526, Sunda Kalapa tahun 1527, Galuh, Cirebon, Talaga, Kuningan, dan Sumedang pada tahun 1530. Adapun Kerajaan Pajajaran jatuh ke dalam kekuasaan orang Islam pada tahun 1580 dan pada saat itulah diperkirakan sebagian besar penduduk Jawa Barat telah memeluk agama Islam. Selain sumber sejarah, Yus menyinggung juga sumber cerita dan legenda Rakyat Sunda yang mengisahkan penyebaran agama Islam di Pasundan, misalnya Carita Parahiyangan; legenda yang mengisahkan Panembahan Hasanudin dan Pucuk Umum di Banten; legenda tentang Kean Santang atau Gagak Lumayung dan Pangeran Papak di Garut; legenda dan riwayat Syeh Abdul Muhyi yang dimakamkan di Pamijahan. Tasikmalaya. Disebutkan pula bahwa bersamaan dengan penyebaran agama Islam di daerali Sunda, didiiikan pula mcsjid-mesjid dan pesantren sebagai pusat penyebaran agama Islam. Selanjutnya Yus menyebulkan bahwa di pesantrenlali tempat lahirnya puisi pupujian sebagai media pendidikan untuk menyampaikan ajaran-ajaran agama dan adab susila yang sejalan dengan ajaran Islam. Adiwidjaja 194937 menyebulkan bahwa agama Islam mulai menyebar di Pasundan Banten pada tahun 1526. Yang menyebarkannya ialah Maulana Makhmud bin Maulana Israil yang disebut juga Faletehan dan kemudian terkenal dengan sebutan Sunan Gunung .lati. Menurut Adiwidjaja, Faletehan berasal dari Pasai yang pada tahun" 1521 meninggalkan negaranya karena negaranya itu direbut oleh Portugis. la bermukim beberapa tahun di Mekah dan setelah kembali tinggal di Jepara. Di Sana ia menikah dengan salah seorang saudara Sultan Demak. Oleh Sultan Demak, Faletehan ditugaskan untuk menaklukkan Banten. Mula-mula Faletehan mengislamkan pejabat-pejabat negara yang mengabdi kepada raja Pajajaran. Kemudian atas bantuan pejabat-pejabat itu, Faletehan bersama prajurit Demak menaklukkan Banten pada tahun 1526. Sesudah itu, ia menaklukkan Sunda Kalapa Jayakarta pada tahun 1527. Faletehan sendiri diangkat menjadi sultan dengan membawahi Banten dan pantai utara Pajajaran. Selanjutnya, Faletehan bermukim di Cirebon sampai saat wafatnya pada tahun 1570 dan dimakamkan di Gunung Jati. Oleh karena itulah Falete han dikenal juga dengan sebutan Sunan Gunung Jati. Selanjutnya Adiwidjaja menyebulkan bahwa Pajajaran jatuh ke tangan orang-orang Islam pada tahun 1579. Sejak itu orang dipaksa untuk menganut agama Islam sedangkan orang-orang yang tidak mau takluk kepada kekuasaan orang-orang Islam melarikan diri ke pegunungan. Mungkin sisa-sisanya adalah orang Badui sekarang. Disinggungnya pula legenda Sunda yang menyebulkan bahwa orang Sunda yang menyebarkan agama Islam ialah Gagak Lumayung Prabu Kean Santang yang dimakamkan di desa Godog, Garut. dan Seh Abdul Muhyi yang dimakamkan di Pamijahan, Tasikmalaya. Adiwidjaja pun menyebulkan bahwa pada masa itulali mulai berdiri pesantren-pesantren. Walaupun angka tahunnfa agak berbeda-beda, dari uraian di atas dapat diketahui bahwa di Jawa Barat agama Islam mulai menyebar dari daerah' Banten menurut Yus Rusyana tahun 1522, sedangkan menurut Adiwidjaja tahun 1526. Berbeda dengan kedua uraian terdahulu, Drs. Kosoh dkk.1979104 — 10 1 P F R pTj .T' ^ ;;;4M I Pp".-c zyxwvut ., 13 srqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJI i ,,, HGFEDCBA ^ I 109 menyebutkan bahwa penduduk kota pelabuhan Cirebon dan daerah Indramayu, menurut Tom Pires, pada tahun 1513 telah memeluk agania Islam. Bahkan, menurut sumber sejarah lokal yang berasal dari Cirebon. di antaranya kitab Carita Purwaka Caruban Nagari, Islam masuk ke Cirebon sudah semenjak tahun 1470. Penyebarnya seorang guru agama bernama Syarif Hidayat yang bermukim di Bukit Sembung Cirebon sebelah barat. Syarif Hidayat kemudian mendapat gelar Susuhunan Jati atau Sunan Gunung Jati. Sumber sejarali lokal lain menyebutkan b^ penganut Islam yang pertama di tanah Sunda ialali Haji Purwa, putra Prabu Kuda Lalean, yang menyebarkan agama Islam di Galuh dan Cirebon Girang pada tahun 1337. Sehubungan dengan daerah Banten. Kosoh dkk. memberikan keterangan seperti diuraikan berikut ini. Pada tahun 1445 Sayid Rakhmat telali berusaha untuk mengislamkan penduduk Banten disusul kemudian oleh Syarif Hidayat pada tahun 1475 sehingga pada tahun-tahun itu penduduk kota pelabuhan Banten telah ada yang memeluk agania Islam. Taliun 1526 pasukan Islam dari Demak dan Cirebon dipimpin oleh Faletehan dan Dipati Cirebon datang ke Banten. Kedatangan mereka disambut dengan gembira oleh rakyat Banten yang telah menganut agama Islam sehingga proses Islamisasi daerah Banten berjalan dengan mudah. Selanjutnya pengislaman daerah Banten diserahkan kepada Hasanudin, putra Syarif Hidayat. Sedangkan Faletehan. yang dalam Carita Purwaka Caruban Nagari dikenal sebagai menantu Sunan Gunung Jati Syarif Hidayat, menaklukkan Sunda Kalapa tahun 1527. Tujuan penguasaan pelabuhan Banten dan Sunda Kalapa itu dimaksudkan untuk mengisolasikan Pajajaran yang telah mengadakan perjanjian persahabatan dengan Portugis pada tahun 1522. Setelali kedua kota pelabuhan itu dikuasai, kegiatan penyebaran agama Islam dapat dilakukan secara intensif di bawali pimpinan Faletehan. Walaupun demikian, Pakuan Pajajaran baru dapat dihancurkan pada tahun 1579 setelali diserang dari Banten di bawah pimpinan Maulana Yusuf. putra tertua Hasanudin. Adapun Faletehan telali wafat tahun 15701 Penyebaran agama Islam ke daerah lainnya di pedalaman Jawa Barat pun berlangsung pada abad ke-16 M. Daerah pedalaman yang penduduknya diislamkan itu, antara lain. Kuningan. Sindangkasih, Talaga, Luragung, Ukur, Cibalagung. Kongtung, Bantar, Idralaya, Batulayang, dan Timbanganten. Menurut sumber-sumber tradisi dari daerah itu, pengislaman daerah pedalam an Jawa Barat itu selalu dihubungkan dengan tokoh Syarif Hidayat atau para utusannya. Dari data tersebut selanjutnya Kosoh dkk. menyebutkan bahwa 11 masuknya * agama Islam ke wilayah Priangan melalui Cirebon, sedangkan daerah Banten Selatan, Bogor, dan Sukabumi diislamkan melalui Banten. Menurut Kosoh dkk. proses Islamisasi di Jawa Barat, selain melalui cara kekerasan peperangan, dan pendidikan di pesantren-pesantren. Olehkareria itu, pesantren merupakan lembaga penting dalam penyebaran' agama Islam. Para santri yang telah menyelesaikan studinya di pesantren akan kembali ke kampung masing-masing dan di tempat asalnya mereka mendirikan pula pesantren, menjadi tokoh keagamaan atau kiyai. Kiyai-kiyai ini dapat pula memasukkan pengaruhnya dalam bidang politik kepada raja-raja apabila mereka didatangkan oleh para raja untuk bertindak sebagai guru dan penasihat agama. Dari uraian di atas dapatlali disimpulkan bahwa pondok pesantren lahir bersamaan dengan masuknya agama islam ke Jawa Barat.* Oleh karena itu, tidak heranlah jika kini di Jawa Barat terdapat pondok pesantren yang umurnya telali ratusan tahun. Menurut catatan dalam huku Ndma dan Alamat Pondok Pesantren Se-Indonesia yang diterbitkan oleh Departemen Agama Republik Indonesia tahun 1981/1982, pondok pesan^en tertua di Jawa Barat adalah pondok pesantren A1 Mubarokah, terletak di desa Salado,* Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, yang didirikan tahun 1500. Menyusul pondok pesantren Nurul Huda; desa Munjul, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, yang didirikan tahun 1790; pondok pesantren Joho, desa Sindang, Kecamatan Anyer, Serang Banten, didirikan tahun 1800, dan banyak lagi pondok-pondok pesantren lainnya yang menurut catatan di dalam buku tersebut didirikan pada abad ke-19 Masehi. Secara lahir pondok pesantren merupakan lingkungan pendidikan yang terdiri atas masjid, pondok para santri, dan rumah kiyai atau cgengan, Pada dasarnya sistem pendidikan pondok pesantren, yaitu guru dan murid santri hidup bersama dalam satu lingkungan keluarga, sebetulnya merupakan kelanjutan dari sistem pendidikan biara dan asrama pada zaman Hindu, tempat para pendeta dan bhiksu mengajar dan belajar. Setelah agama Islam masuk, biara dan asrama itu tidak berubah bentuk. hanya namanya menjadi pondok pesantren. Isi ajarannya pun berubah dari ajaran Hindu dan Budha menjadi ajaran Islam.Drs. H. Zaini Ahmad Syis dkk., 1980/19813. Pada periode awal masa penyebaran agama Islam, para ulama atau kiyai mempergunakan berbagai cara untuk menarik orang memasuki dan mempelajari agama Islam, seperti halnya Sunan Kali Jaga yang telah memasukkan ajaran-ajaran Islam ke dalam seni wayang. Di Jawa Barat pun cara seperti itu, selain merupakan lembaga tempat laliirnya kegiatan-kegiatan kesenian, seperti seni pencak, seni suara, dan seni sastra, termasuk puisi pupujianYus Rusyana, 19715—7. 12 Dengan gambaran sejarah perkembangan agama Idam dan pondokpondok pesantren di Jawa Barat dapatlah diperkirakan bahwa lahirnya puisi pupujian pun sejalan dengan lahirnya pondok-pondok pesantren itu. Fungsi Puisi Pupujian Seperti seni pada limumnya, puisi pun mempunyai fungsi ekspresi pribadi dan fungsi sosial Yus. Rusyana, 19717. Berdasarkan hasil penelitiannya, Yus menemukan bahwa fungsi sosial puisi pupujian sangat menonjol dibandingkan dengan fungsi ekspresi pribadi. Puisi pupujian dipergunakan untuk mempengaruhi pikiran, perasaan, dan tingkah laku manusia, di samping dipergunakan pula untuk menyampaikan berbagai ajaran agama. Sebagai media pendidikan, puisi pupujian yang berisi berbagai nasihat dan pelajaran agama yang disampaikan dengan dinyanyikan itu umumnya dihafalkan di luar kepala. Dengan hafalnya dan seringnya niengucapkan serta mendengarkan pupujian, diharapkan anak-anak didik, para santri, serta masyarakat umum tergugah dan mempunyai keinginan untuk mengikuti nasihat serta ajaran agama meialui puisi pupujian itu. Beberapa informan pun mengatakan bahwa pupujian berfungsi sebagai alat pendidikan agama, adab, dan susila kemasyafakatan. Puisi pupujian dipergunakan untuk mempermudah cara menyampaikan pencMdikan. Dengan cara dinazamkan dinyanyikan, pendidikan agama dan adab susila. inudah' diterima, terutarna oleh anak-anak usia sekolah. Pupujian juga dipentaskan sebagai hiburan pada acara khusus keagamaan, seperti Rajaban, Mauludan, musabaqoh tilawatil Quran, atau imtihan. Bahkan di pesantren Darul Amal, Karanggedang, Qamis, pupujian dipergunakan juga untuk membangunkan santri-santri dari tidurnya. Pada masa-masa sebelum Perang, pupujian sering dikumiandangkan, baik di pesantren dan madrasah maupun di mesjid, langgar, ataupun tempat- tempat pengajian lainnya. Pupujian; dikumandangkan saat-saat menjelang salat subuh, magrib, dan isya, kadang-kadang sesiidahnya. W pesantren dan di madrasah pupujian juga dikumandangkan pada waktu pelajaran berlang- sung, sedangkan di tempat-tempat pengajian lainnya pada saat menunggu waktu mengaji atau sesudahnya. Pada masa sekarang penggunaan puisi pupujian sudah agak berkurang, baik di mesjid, pesantren-pesantren, teinpat pengajian lainnya. Di beberapa tempat pupujian masih dipergunakan, tetapi fungsinya sudah berubah, yaitu dari media pendidikan yang sangat penting menjadi kegiatan k^enian yarig sewaktu-waktu saja dipergunakan, misalnya pada waktu memperingati Maulud Nabi, Rajaban, musabaqoh tilawatil Quran, atau im- 13 tihan. Di madrasah-madrasah kelihataiinya puisi pupujian masih tetap berfungsi sebagai media pendidikan untuk mempermudah mengajarkan ajaran- ajaran agama atau adab susila yang sesuai dengan ajaran Islam. Diduga berkurangnya penggunaan puisi pupujian itu disebabkan tingkat pendidikan dan pengctahuan agama masyarakat sekarang sudah jauh lebih tinggi daripada ajaran-ajaran agama yang dikumandangkan dalanr puisi pupuji an. Di samping itu, buku-buku tentang ajaran agama Islam sekarang telah banyak beredar dan mudah diperoleh. Penyebab lainnya, mungkin karena pengaruh kebudayaan modern, masyarakat sekarang menganggap lagu dan ajaran-ajaran dalam puisi pupujian kurang sesuai dengan tuntutan jaman, terutama ajaran tentang adab dan sopan santun. Bentuk dan Isi Puisi Pupujian , Bentuk Umumnya pupujian berbentuk syah, atau dalam sastra Sunda disebut juga dengan istilah siiran. Seperti diketahui, dalam sastra Indonesia, syair adalah bentuk puisi Melayu pengaruh sastra Arab yang tiap baitnya terdiri atas empat baris. Tiap baris terdiri atas sembilan sampai empat belas suku kata, dan bersajak a—a—a—a. Syair berisi cerita, hikayat, dan nasilrat. Umumnya berupa karangan panjang yang berisi puluhan sampai ratusan bait. Dalam sastra Sunda, puisi pupujian yang bentuknya disebut syair atau siiran itu tidak_ selamanya suku katanya terdiri atas sembilan sampai empat belas suku, tetapi lebih sering bersuku kata delapan. Sajaknya pun tidak selamanya a—a—a—a, kadang-kadang bersajak a—a—Ja—b, a—a—b—a, a—a— b-c, a-b-a—b, a—b-a—a, a-a—a-b, a—b-b-b, a-b—c-a, a-b-c-c, a-b—b-c, a-b—a-c, dan a—b-c—b. Hal ini menurut Yus197115 kairena pengaruh puisi Sunda yang telah ada sebelum bentuk syair masuk. Bentukbentuk puisi Sunda yang telah ada dan lebih dikenal oleh masyarakatnya itu ialali papantunan, mantra-mantra, sisindiran pantun, dan kawih lagu. Tiap baris dari semua bentuk puisi itu a—a—a—a atau a—b—a—h pada sisin diran, sedangkan sajak akhir dari mantra dan kawih umumnya bebas. Jadi pupujian yang terdiri dari empat baris itu sebetulnya tidak dapat digolongkan ke dalam bentuk syair, sebab ciri-ciri syair tidak dipenuhi semuanya, kecuah jumlah baris yang empat itu. Yus Rusyana dalam penelitiannya 197119-20 menggolong-golongkan puisi pupujian dalam tujuh bentuk puisi, yaitu syair, kantetan opat empat seuntai, paparikan pantun, kantetan dua dua seuntai, kantetan genep enam seuntai, kantetan salapan sembilan seuntai, dan kantetan robah untaian tak tentu. 14 Berdasarkan sampel yang masuk dalam penelitian ini, puisi pupujian terdiri atas dua seuntai, empat seuntai termasuk di dalamnya bentuk syair yang ciri-cirinya tidak sempurna, lima seuntai, dan delapan seuntai. Untuk raemperoleh gambaran tentang bentuk puisi pupujian itu, berikut ini diterakan contoh-contohnya. a. Bentuk dua seuntai Qolielun Qolielun 'umruna fie daarid dunya 1. Eling-eling ka jalma nu sok sarolat geuwat-geuwat masing gancang ka musholla 2. Supaya meunang darajatna berjamaah berjamaah am tujuh likur tea 3. Arapalkeun ku sadayana umat Islam Arapalkeiin ku sadaya umat Islam Terjemahan Qolielun b. 1. Wahai orang yang suka salat cepat-cepatlah ke musala 2. Agar mendapat pahala berjamaah berjamaah yang berjumlah dua puluh tujuh 3. Hapalkanlah oleh semua umat Islam Hapalkanlah oleh semua umat Islam Bentuk empat seuntai Allah Anu Mahdakbar 1. Allah anmMaha akbar Nu rohmatna Maha jembar Nu Maha Welas ngaganjar Kajalma nu to'at sabar 2. Bumi langit jeung eusina 15 Allah am ngadamelm Miara ngurus mahlukna Ngatur himp jeung rijkina 3. Sim abdi muji ka A llah Resep jeung isin ku A llah Neda pitulung ka Allah Ngaharep rohmat ti Allah 4. Mahluk Allah pangmulyana Muhamad jenenganana Nabi anu pangahirna Abdi kelebet umatna 5. Nabi Muhamad utusan Allah anu Maha Heman Ngawartosan jeung ngajakan Umat kana kabagjaan 6. Abdi resep ka anjeuna Sarta ngantos sapaatna Mugi diangken umatna Surga pitempateunana Terjemahan Allah Yang Maha akbar~ 1. Tuhan yang Maha besar Besar dengan segala rokiimatnya Maha Pengasih dalam memberiganjaran Kepada orang yang taat sabar 2. Bumi langit beserta isinya Tuhan jugalah yang inembuatnya Memelihara dan mengurus semua makhluknya Mengatur kehidupan dan penghidupannya 3. Hamba memuji kepada-Mu ya Tuhan Cinta dan segan pada-Mu ya Tuhan Minta pertolohgan kepada-Mu jua ya Tuhan 16 Rokhmat dafi-Mu aku harapkan 4. Makhluk Tuhan yang paling mulia Muhammad itulahn^anya Beliau Nabi terakhir Hamba ini termasuk umatnya 5. Nabi Muhammad adalah utusan Allah Tuhan yang pengasih dan penyayang Memberitahu dan mengajak umatnya Mencapai kebahagiaan dirinya 6. Hamba cinta kepadamu ya Nabi Selalu menantikan safaatmu Semoga hamba diakui umatmu ya Nabi Agar surga menjadi tempatku c. Bentuk lima seuntai Kaum Muslimin 1, Haidulur kaum Muslimin regepkeun ieu syViran manawi tamba lumayan malahmandar-maldhmandar janten jdlan kabagjaan 2, Lamun aya waktu lowong enggaleusi ulah lowong pilari elmu nu luhung ulah embung ulah embung meungpeung umur aeon nungtung 3, foh nganggur ngahurun balung bisidiahirkaduhung hirup ngaguru kaembung geura eling-geura eling ka jalan Allah Nu Agung .17 Terjemahan Kaum Muslimin . 1. Wahai saudara kaum Muslimin perhatikanlah syiiran ini barangkali ada faedahnya agar supaya, agar supaya menjadi jalan kebahagiaan 2. Bila ada waktu senggang isilah,jangan sampai kosong carilah ilmu utama jangan segan, jangan segan selagi umur belum berakhir 3. Jangan menganggur,jangan termenung nanti akhirnya menyesal hidup menumti enggan • segera sadar, segera sadar ke jalan Tuhan Yang Maliaagung d. Bentuk delapan seuntai Solawat Udzma 8. Lumpat sakabeh jalma muruna ka Kangjeng Nab i nvungkeun tulimgjeung sapaat Kangjeng Nabi teras mngis Sujud ka Nu Mahaagung nyuhunkeiin sapaat Gusti 4 Giisti Allah teh nimbalan pek ku argeun sapaatan 9. 18, Cengkat tina sujud Kangjeng Nabi teh ngorejat ngudag naraka nu galak naraka ampun careurik He Allah Gusti Yang Widi Abdi seja tumut dirt serah badan nu sajati lahir batin diri abdi Terjemahan Solawat Udzma . 8. Semua orang berlari mendapatkan Kangjeng Nabi minta tolong dan safaat Kangjeng Nabi lalu menangis sujud kepada Yang Agung minta safaat pada-Nya Gusti Allah lain berkata berilali safaat olehmu 9. Sesudah bangkit dari siijudnya Kangjeng Nabi segera berdiri mengejar neraka yang ganas neraka minta ampun dan menangis Ya Allah Gusti Yang Widi kami akan menyeralikan diri menyerahkan badan yang sejati laliir dan batin diri kami Isi Pupujia^i Sesuai dengan basil penelitian Yus Rusyana 19719 isi pupujian yang berhasil dikumpulkan oleh tim penelitian terbagi atas enam golongan, yaitu 1 memuji keagungan Tulian; 2 selawat kepada RasuluUah; 3 doa dan taubat kepada Allah; 4 meminta safaat kepada Rasulullali; 5 menasihati umat agar melakukan ibadat dan amal soleh scrta menjaulii kemaksiatan; 6 memberi pelajaran tentang agama, seperti, keimanan, rukun Islam, fikih, akhlak. tarikh, tafsir Quran, dan sorof. Di samping itu, ada juga puisi pupujian yang tidak dapat digolongkan Re dalam keenam golongan itu sebab isinya berupa mantra dan etika dalam pergaulan. Misalnya, cara melawat orang sakit, cara mcnulis surat, sikap yang baik terhadap Pemerintah Republik Indonesia, dan cara bertemu! Sebagai 19 contoh puisi pupujian yang tidak tergolong ke dalam keenam golongan itu tertera dalam tulisan berikut. a. Sikap kepada Pemerintah Hormat ka Paniarintah Ari anu dimaksud ku kecap ratu nyata Paniarintah RI enggeus tangtu Man dipusat Presiden jeung para menteri terns ka handap ka desa najan mantri Nu gaduh wewenang jeung pamarentahan anu ngatur hukum terns ka bawahan Apan geuning dawuh Allah oge kitu wa ulil amri minkumin engg ToniLesmana (lahir 25 November 1976) ― Dikenal sebagai penulis dengan dua bahasa.Bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia.Menulis puisi, cerpen, juga esai. Riwayat Hidup. Pendidikan terakhirnya adalah D3 jurusan Manajemen di Universitas Winaya Mukti Jatinangor.
Contoh Puisi Bahasa Sunda Puisi Bahasa Sunda Tentang Guru Puisi Pendidikan Puisi Perpisahan Sekolah Puisi Alam Puisi Ayah Puisi Ibu Puisi Keluarga Doa Pikeun Guru oleh Kustian Guru.. Mulia pisan hate anjeun ngajaran abdi.. Anjeun teu pernah capé ngadidik abdi.. Mugia pangeran ngaridhoan sadaya anu anjeun lakukeun.. Hampurakeun abdi guru.. Lamun cenah misalkeun loba salah, salaku jadi murid anjeun salami ieu.. Ya Allah.. Pasihan kabagjaan pikeun guru abdi supaya teras aya dina rahmatna gusti. Tina izin allah ya Rabbi… Anjeun nyaeta guru abdi anu dipikadeudeuh Mugia pangeran masihan rahmatna.. Kanggo guru abdi nu ku abdi di pikanyaah! Nuhun pisan guru oleh Kustian Hatur nuhun teu tiasa kaukur.. Hatur nuhun teu tiasa kakirangan.. Hatur nuhun saageung-ageungna.. Hatur nuhun sakali deui kanggo anjeun.. Guru.. Anjeun atos masihan jalan nuju kahirupan anu bagja kanggo abdi.. Anjeun masihan pitulung, sateu acan abdi mentakeun nana.. Puisi Bahasa Sunda Tentang Pendidikan Pentingna Atikan Lisda Maharani Naon kakuatan lamun pangaweruh teu ditéang? Kawas hirup dina angin kosong Nyieun bangsa tanpa pangaweruh Tur katinggal ku jaman Masih aya harepan Pikeun anjeun nu hayang meunang pangaweruh Jeung ngawujudkeun impian Pikeun kamajuan kahirupan bangsa Henteu masalah kumaha hésé na sakumaha gampangna Anjeun kudu terus nyoba Pikeun masa depan anu mapan Jung, anjeun kedah tiasa Nyiar elmu nu mangpaat Sahenteuna pikeun diri Pejuang Mimpi Lisda Maharani Aya impian dina pikiran kuring Ku sakeupeul harepan kuring Pikeun ngahontal impian kuring Panonpoé nu nyaangan léngkah kuring. Dina lamunan kuring Pikeun ngawujudkeun impian kuring Haté bagja nyentuh kuring Dina unggal impian kuring Abdi ngucapkeun doa nu saé Mangpaat Pangaweruh Lisda Maharani Dina unggal lalampahan kuring Ngan hiji marengan kuring Ngan hiji nu sok aya Anjeunna salawasna aya nalika diperlukeun Anjeunna salawasna dina pikiran kuring Pikeun nangtukeun kahareup kuring Sanès sobat nu satia Atawa kulawarga salawasna aya Tapi ngan pangaweruh anu mangpaat Puisi Bahasa Sunda Tentang Perpisahan Sekolah Pentingna Atikan Lisda Maharani Naon kakuatan lamun pangaweruh teu ditéang? Kawas hirup dina angin kosong Nyieun bangsa tanpa pangaweruh Tur katinggal ku jaman Masih aya harepan Pikeun anjeun nu hayang meunang pangaweruh Jeung ngawujudkeun impian Pikeun kamajuan kahirupan bangsa Henteu masalah kumaha hésé na sakumaha gampangna Anjeun kudu terus nyoba Pikeun masa depan anu mapan Jung, anjeun kedah tiasa Nyiar elmu nu mangpaat Sahenteuna pikeun diri Pejuang Mimpi Lisda Maharani Aya impian dina pikiran kuring Ku sakeupeul harepan kuring Pikeun ngahontal impian kuring Panonpoé nu nyaangan léngkah kuring. Dina lamunan kuring Pikeun ngawujudkeun impian kuring Haté bagja nyentuh kuring Dina unggal impian kuring Abdi ngucapkeun doa nu saé Mangpaat Pangaweruh Lisda Maharani Dina unggal lalampahan kuring Ngan hiji marengan kuring Ngan hiji nu sok aya Anjeunna salawasna aya nalika diperlukeun Anjeunna salawasna dina pikiran kuring Pikeun nangtukeun kahareup kuring Sanès sobat nu satia Atawa kulawarga salawasna aya Tapi ngan pangaweruh anu mangpaat Puisi Bahasa Sunda Tentang Alam Alam Tepian Pantai Gelombang air menari-nari di tepian pantai Menyapa pasir yang dimainkan bocah-bocah pantai Gerombolan camar berterbangan di atas ombak Berharap ikan segar tersambar di paruh-paruh mereka Gelombang ombak tepian pantai mengusap kedua mata kaki Terasa dingin merasa hingga ke relung dada Ikan-ikan kecil genit menggigit telapak kaki Menambah perasaan suka berada di alam indah ini Kupandangi jauh di ufuk benang kemerahan Terasa indah dipandang mata Kurasa sinar mentari indah inilah Yang menyatukan langit biru Dan laut dengan hamparan luasnya Ya Tuhan Perkenankan kami untuk menikmati indah alam-Mu Beberapa kali lagi Sebelum raga berada di ujung lubang tanah Perkenankan kami menjaga alam indah-Mu ini Agar lestari hingga ke akhir masa Lautan Bumi Pertiwi Terbentang luas alam negeriku Puisi tentang alam ini kuberikan hanya untukmu Semilir angin di pesisir laut Menyadarkan arti sebuah keanekaragaman Rimpuh… kisahmu kini Nestapa yang kian membuncah Sadar bahwa usiamu kini sudah menua Tapi hasrat… kau selalu digenggam Pohon, danau, laut mulai mengobarkan industri alam yang baru Mengisi cinta pada perolehan yang kelak tidak menjadi kekal Nabastala berkata Bahwa bumi ini akan menjadi bumi yang kekal dan abadi Dengan pancaran indah pesona sang Ilahi Alamku adalah sahabatku Tempat aku berdiam dan tinggal Dia telah banyak memberikan Apa yang aku butuhkan Dengan hujannya dia mencurahkan Segenap air yang kami butuhkan Dengan pepohonan yang dia tumbuhkan Kami menghirup kesegaran Dengan lautan yang dihamparkan Kami berlayar mencari ikan Dengan gunung-gunung menjulang Kami buat persawahan Dengan alam Tuhan memberikan Segalanya yang manusia butuhkan Agar mereka bersyukur Jangan sampai manusia kufur Kepada-Nya kita bersujud Merendahkan diri ini Menjadi hamba yang mengerti Keagungan Ilahi Robbi Pancuran 7 Abadi Dede Aditnya Saputra Desir angin sepoi menghembus perlahan Bersama nyanyian burung di pucuk dahan Airmu menari-nari dalam nestapa Mencairkan luka oleh karena cinta Tercium bau yang harum menawan Bau harum airmu memecahkan qalbu buana Tahukah kau akan qalbu buana itu? Yaitu qalbu yang dirundung duka dan nestapa Oh… nirwana puncak Gunung Slamet Kaulah tempat kami mengingat sang Kuasa Melepaskan jiwa yang bermuram durja Dan merenungkan masa jaya Selain air terjunmu yang menawan Terdapat mata air panas yang bersahaja Membuat kita bersatu dengan malam Apalagi malam Jumat orang Jawa Teruslah abadi kau Pancuran ketujuh Bersama keenam Pancuran di bawah sana Pancarkan sinar keemasan dalam airmu! Untuk melupakan rasa sendu yang menggebu Hirup Kadir Tisna Sudjana Ka hareup ngarah sajeujeuh ka tukang ngarah saléngkah ka hareup lajurkeun tineung ka tukang ngawawaasna. Hirup nunggu-nunggu umur gumelar megat sakarat bilang ladang kumelendang ulah mulang ngalongkéwang Puisi Bahasa Sunda Tentang Keluarga Pamanggih Ayatrohaédi Salapan bulan ngakandung Moal aya hiji jalma leuwih ti indung micinta indung gudang hampura. Salapan bulan dikandung Moal aya hiji jalma leuwih ti anak nu rumasa anak gudang dosa. Salapan bulan ngakandung pinuh rasa jeung rumasa. Salapan bulan dikandung pinuh dosa jeung rumasa. Cinta Iyas Hériyana Sasiki béntang napel na pipi hiji mojang tapi di langit, weléh asa eweuh nu leungit Jante Arkidam Ajip Rosidi Panonna beureum siki saga leungeunna seukeut lalancip gobang niplasan badan palapah gedang Arkidam, Jante Arkidam Di pangaduan di kalangan ronggeng ngan hiji jagoan Arkidam, Jante Arkidam Ti peuting angkeub ku mendung Jante raja alam petang matek aji panarawangan manjing ka liang sasoroting sinar jariji beusi pakgade milang ku Ramona Ngagisik hayang sidik Jante mencrong mantri pulisi “Ki Mantri, tindakan andika lelewa bikang ngabokong jalma keur tibra” Arkidam ditalikung leungeun dua sorot matana ngentab seuneuan Samemeh beak poe kahiji Jante minggat nitih cahya kaluar ti panjara Samemeh cunduk peuting kahiji mantri pulisi nyungseb di dasar walungan teu nyawaan Puisi Bahasa Sunda Tentang Ayah dan Ibu Pahlawan Fahri Setiono Hirup nu pinuh ku perjuangan Persenjataan nu éléh teu di jadikeun alesan Perang ngalawan panjajahan Bajuang kanggo kamerdékaan Prajurit nu mulih ka asalna Tong dianggap geus palastra Perang’na jalan nu di pirido Allah Ta’ala Janten mangpaat kanggo nagara jeung bangsana Urang sok poho kana jasana Nu geus ngorbankeun kahirupanna Kanyeri nu geus teu di rasa Sakabéhna kanggo nagara Indonésia Cinta Keur L Wahyu Goemilar Maseuhan cinta ku cimata, enung tong salempang najan hirup teu weléh padungdung kacapi mo’ matak sumbang da kawatna ranteng ti haté ka haté ngajentring matak tingtrim tong hariwang najan cinta teu weléh beueus ku cimata ajan kacapi ngjetréng dina laras madenda satungtung boga kénéh langit jeung béntang kahayang. Puisi Bahasa Sunda “Miara Basa” Basa sunda basa daérah urang Ayana dipropinsi jawa barat Sering nu nyebut basa priangan Aya ogé nu maké di cerebon jeung banten Saha baé kudu miara basana Urang kudu ngarasa reueus Nagara jadi beunghar ku budaya basana Dina globalisasi basa sunda mageunah idéntitas bangsa Alhamdulillah, mugia tetep manggung dipropinsina “Ngudag Cita-cita” Neuteup pinuh sumanget Ngajalankeun kahirupan ieu Sanajan pinuh ku cocoba Pikeun ngahontal hiji cita-cita Neuteup pinuh ku harepan Pikeun ngahontal sahiji impén Dina ngawujudkeun hiji kahayang Pikeun mangsa hareup anu gumilang Ngan hiji harepan anu kuring cekel Sarta niat kasucian dina jero heté Lengkah pinuh ku kayakinan Pikeun ngudag hiji cita-cita Sanajan jauh ti tinggurilapna harta Moal eureun kuring ngudag cita-cita “Korona Karya Kang Emin” Kaum muslimin muslimat Hayu urang ningkatkeun ta’at Geura giru urang tobat Tina dosa jeung maksiat Alam dunya keur geunjleung Ku panyakit matak keueung Virus corona keur mangkreng Nyebar alabatan wereng Ulah gempar tetep tenang Tapi ulah ngaganggap gampang Bisa jadi virus nyerang Upami alloh miwarang Ku kituna pék caketan Alloh nu maha rohman Usaha batin sasarengan Ku ngajaga kasehatan Mun pareng rék udar-ider Boga wudhu masing angger Dicadar atawa di masker Awak séhat, cageur, bageur Mugi gusti ngahampura Abdi sadar jeung rumasa Awak bobolokot ku dosa Nu matak datang bencana “Corona Karya Dani R” Virus corona asal ti china Ayeuna aya di mana-mana Ku ayana virus corona Ayeuna urang teu bisa kamana-mana Sakola, gawe, kudu di arimahna Kudu kumaha urang ayeuna? Hayu urang sami-sami panjatkeun du’ana Serahkeun kanu kagunganana Kanu ngusik malikeuna mugia urang sadayana di tebihkeun tina bencana virus corona “Sumedih” Dina lolongkrang waktu Aya méga mendung Dina lolongkrang haté Aya rasa nu teu kapaliré Sedih kadenge na haté Jiwa nu teu kawasa Asa napak, asa heunteu Kabeh asa beurat Takdir teu bisa di pungkir Kadar teu bisa di singlar Waktu teu bisa di dagoan Wanci teu bisa di gantian “Hirup” Dihirupan lain teu ngahaja Diciptakeun lain di aya aya Teu hade katungkul ku sumoreang ka tukang Teu hade katungkul ku ngagugulung udagan Waas ku ngajul bentang Tapi teu inget kana daratan Reueus ku ngahontal kahayang Tapi teu eling kana ageman Poma eling mangka eling Baheula kudu jadi pepeling Ayeuna sing jadi panggeuing Isukan tong ngagugu kapusing Ulah ngukut nafsu kapegung Kahayang moal manggih tungtung Sing tarati tur gumati Turut tinumut ukur ka Gusti Hirup teh cita-cita Ngudag ngudag mangsa jeung rasa Hirup teh ibadah Rela ikhlas ngumawula “PAMAYANG” Bulan imut, ngangkleung di langit Budak ulin di buruan Angin darat muru ka laut Pamayang nyolendang korang Parahu leutik laju nyiriwik Nganteur usaha di sagara Warna perakna beungeut ombak Beuteung lauk tingborelak Nu jadi harepan pikeun kahirupan Laut lega paparin Pangeran “LAGU HIRUP” Unggal poe unggal lengkah nataan tanggal dina kalender angger aya nu diarep-arep ari umur melesat henteu kajeueung Dina beja dina carita teu weleh aya nu miheulaan warna-warni kajadian. Teu kapireng da puguh katalimbeng rusiah Dina sakeclak cimata. Aya kasedih nu teu kedal. Dina kongkolak kahirupan. Aya nu miang teu mulang deui “PANGBALIKAN” Iuh, iuh gunung kuring angin ulin dina embun-embunan sawaktu-waktu kuring kudu nepungan dumeh hirup halabhab cinta di maranehna nya ayana Aya sababna kuring tibelat aya sababna kuring pegat tapi nu ahir lain kaabadian kakasih dina hate ngawih deui Iuh, iuh gunung kuring nyata, nyata tanda-tanda ngabalungbung jalan hirup nepi ka nyawa rek asup ka maranehna kuring rek balik ka maranehna kuring rek pamit “SILIH TULUNGAN” Nyiruan dina pancuran titeuleum méh baé paéh Titiran nenjo Nyiruan kanyaah mapaés haté. Geuwat metik dangdaunan diragragkeun kana cai ngarayap éta Nyiruan teu tulus nemahan pati. Titiran ku paninggaran diintip-intip dipanah Nyiruan mulang tarima nyeureud bitis paninggaran. Paninggaran ngagurubug teu tulus manah Titiran geus lésot kabéh bangbaluh lantaran silih tulungan. “Kakang” Gurat angin jadi haleuang Asih urang dina dalingding Halimun jadi panuyun Kana hemana salira Katampi deudeuh nu geugeut Dimumulé dina haté Cahaya natrat sumirat Nyaangan bagja dua’an Mugia ulah lekasan… “SARIAK LAYUNG” Hiliwir Angin Ngadalingding Rep Kareueus Neja Mikarasa Sumerah Diri Sumangga Raga Gulita nu Nangtayungan Lungkawing Asih Nyumaramahan Katresna Minuhan Jiwa Mikawanoh Ati Munel Na diri Jirim Sumanding Dalingding tingtrim Natrat Kembang Kahèman Notok Kana unggal implengan. “Keur Bapa” Bapa.. Bobolokot ku kesang Sirah dijeun suku Teu gedag ku rasa hoream Ikhlas lain reka nu dipulas Anjeun nyorang harungan Pikeun kuring sangkan hirup sugema Bapa.. Anjeun eunteung kahirupan Ciri sajati lalaki Anu satia tur tanggung jawab Kana kodrat pamingpin kulawarga Bapa.. Kaluhungan anjeun Dina majuangkeun kulawarga Warisan nu pohara mahal hargana Harta eta bakal dimumule Pikeun wariskeuneun anak incu engke “Kamanusiaan” Kamanusiaan pribadi Turunan kamanusaan Moal geser jeung nu sejen Gumelar ti babaheula Manca warna geus lila Tumpur taun ganti taun Pereum bulan ganti bulan Ganti bulan ganti landi Bulan tanggal ganti ngaran Lalanden ganti lalanden Eusina mah sabaheula Nya manusa nya manusa Alam tujuhna sapancuh Alam salapan sajangkar Alam sembilan sejangkar Maneh sorangan Poe Pangbalesan Wayahna Maneh nyiksa Tong ceurik Najan males Budak sorangan Sakumaha jangji Maranehanna jalir Sakumaha sumpah Nu teu kalampah Kop tah! Maneh kudu maturan Maneh sorangan Nu kudu mere babales Salaku Indung awal Video Puisi Syair Sunda Ibu Indung Tunggul Rahayu
Temukan juga ulasan lain mengenai puisi, pendidikan, hingga gaya hidup hanya di artikel.rumah123.com. Agar tak ketinggalan berita terbaru, ikuti terus Google News kami, yuk! 5 Contoh Cerpen Bahasa Sunda tentang Beragam Topik Menarik. Berisi kisah kehidupan sehari-hari, pendidikan, sekolah hingga cerita lucu, inilah sejumlah cerpen Bahasa Baca Juga Contoh Pertanyaan 5W 1H Bahasa Sunda untuk Referensi Tugas Wawancara di Sekolah Artinya Judul Puisi Pentingnya PendidikanKarya Lisda Maharani Apalah daya jika ilmu tidak dicariSeperti hidup terbawa angin yang kosongMenjadikan bangsa yang tidak berilmuDan tertinggal oleh jaman Masih ada harapan untuk kamuyang ingin meraih ilmuDan meraih mimpidemi kemajuan hidup bangsa dan negara Sesulit apapun ituSemudah apapun ituKamu harus tetap berusahaUntuk masa depan yang mapan Ayo, kamu harus bisaMencari ilmu yang bermanfaatSetidaknya untuk dirimu sendiri Baca Juga Teks Pidato Bahasa Sunda tentang Isra Mi’raj Terbaru 2022 yang Menarik dan Terbaik Puisi Bahasa Sunda tentang Pendidikan ke-2 Judul Puisi Pejuang Mimpi Karya Lisda Maharani Aya impian dina pikiran kuringKu sakeupeul harepan kuringPikeun ngahontal impian kuring Panonpoé nu nyaangan léngkah kuring. Dina lamunan kuringPikeun ngawujudkeun impian kuring Haté bagja nyentuh kuringDina unggal impian kuringAbdi ngucapkeun doa nu saé Baca Juga Contoh Teks Wawancara Bahasa Sunda dengan Petani 5W 1H Singkat dan Padat untuk Referensi Tugas Sekolah Artinya Terkini Untukmenggambarkan segala sesuatu tentang sekolah dan pendidikan alangkah lebih indah jika dibuatkan puisi yang penuh makna bertema pendidikan. Puisi bahasa sunda tentang ibu ini menceritakan mengenai ungkapan terimakasih kepada ibu tercinta, yaitu sesosok orang orang yang paling mulia. Sastra sunda modern yaitu carita pondok, novel, sajak, dan drama. Dafar isi [ sembunyikan] 1 1.
Ilustrasi puisi tentang pendidikan. Foto adalah hal yang sangat penting bagi manusia. Dengan belajar, manusia dapat berkembang lebih maju. Namun ada kalanya semangat belajar kita mengalami naik turun. Membaca puisi bisa menjadi cara untuk menumbuhkan kembali semangat belajar. Maka dari ini, berikut 5 contoh puisi singkat tentang pendidikan untuk memotivasi Contoh Puisi Singkat tentang PendidikanAdapun 5 contoh puisi singkat tentang pendidikan yang dikutip daru buku PIJAR Antologi Puisi Pendidikan karya Benny D Setianto, DKK 2020.Pendidikan adalah tangga harapanTangga itu menuntun manusia untuk mencapai tujuanSemua manusia berhak untuk menggunakanUntuk mengubah mimpi menjadi kenyataanTangga itu tidak boleh disembunyikanDari semua insan yang ingin perubahanTangga tersebut tidak boleh disalahgunakanHanya untuk meraih keuntunganTangga itu harus benar-benar kuatAgar mampu merubah manusia menjadi bermartabatTangga tersebut harus selalu dirawatAgar bisa membimbing kita meraih akal sehatTangga itu harus bisa beradaptasiDari jaman yang begitu kencang berlariTangga itu tidak boleh dinodaiAgar bisa mengantar kita menjadi manusia bermoral yang hakikiIlustrasi puisi singkat pendidikan. Foto Medina Muncar Irmarantillmu adalah cahaya kehidupanMenjadi penerang dalam gelapnya kehidupanBegitu luas untuk dijelahiPenuntun ke jalan yang benarMenjadi dasar atas apa yang kita lakukanIlmu tak pernah lekang oleh waktuberkembang seiring berkembangnya waktuDan akan terus berkembang hingga akhir kehidupanKarya Ulil Albab Af-FariziKetika sang mentari menampakkan sinarnyaDiiringi kicauan burung yang menyapaDetik demi detik yang berbunyiMembangunkanku untuk menggapai citaBuku-buku yang memandangkuSeolah tak rela menenggelamkanku dalam anganKutatap mentari dan berkataAku siap demi masa depankuMembangkitkan jiwa dan ragaLonceng sekolah yang memanggilAdalah awal mengumpulkan ilmuBersahabatlah dengan IlmuBersahabatlah dengan ilmuMaka kehidupan yang cerah memihakmuBersahabatlah dengan ilmuMaka harapan terasa dekat digenggamanmuDunia akan selalu membutuhkanmuMembutuhkan kerja kerasmuHingga tak lagi mengenal rasa lelahmuHingga kesuksesanlah yang menemani hari-harimuKarya Agnes Valentina ChristaKetika matahari terbit memancarkan sinarnyaSeketika itu jiwa ragaku terbakarTerbakar oleh semangat belajarDemi mencapai tujuan muliaMenjadi jalan yang menyakitkan demi mencapai sebuah tujuanLuka, ejekan, perih terasa selama belajarNamun, hati tetap teguh dalam belajarMenjadi jalan cita dan harapan bagi masa depanBelajar seakan menjadi semangat untuk terus majuItulah 5 contoh puisi singkat tentang pendidikan. Semoga dengan kamu membaca puisi-puisi tersebut, semangat untuk belajar tumbuh kembali. MZM
Kumpulansajak cinta dalam bahasa sunda | puisitroman contoh puisi sunda tentang pendidikan 50+ contoh sajak bahasa sunda singkat pilihan. Contoh artikel bahasa sunda tentang pendidikan. Pendidikan mangrupakeun kabutuhan penting pikeun nunjang kahirupan urang. Sareng Rerencnagan Abdi Anu Abdi Banggakuen. Pengantar Hello Readers! Apa kabar? Kali ini, kita akan membahas tentang puisi Sunda singkat yang tak kalah indah dengan karya sastra dari daerah lain. Puisi Sunda singkat kerap menjadi sarana untuk menyampaikan pesan moral atau nilai-nilai kehidupan kepada masyarakat. Meskipun terdiri dari beberapa baris saja, namun puisi Sunda singkat mampu menghadirkan makna yang dalam. Yuk, simak ulasan selengkapnya! Asal-usul Puisi Sunda Singkat Puisi Sunda singkat merupakan salah satu jenis puisi tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Sejak zaman kerajaan Sunda, puisi Sunda singkat sudah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Sunda. Puisi Sunda singkat umumnya memiliki tema-tema yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, seperti keindahan alam, persahabatan, cinta, dan kejujuran. Ciri Khas Puisi Sunda Singkat Puisi Sunda singkat memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari jenis puisi lainnya. Ciri khas tersebut antara lain, puisi Sunda singkat memiliki bentuk yang pendek dan sederhana, serta menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat. Selain itu, puisi Sunda singkat juga memiliki irama yang khas, sehingga memberikan kesan yang indah dan memikat bagi para pembaca. Contoh Puisi Sunda Singkat Berikut ini adalah beberapa contoh puisi Sunda singkat yang bisa menjadi inspirasi bagi kalian Silih tunggulah wungkuk, silih asih wungkukKuring baheula, anjeun baheulaHayu urang silih meunang ArtinyaSaling menghormati itu penting, saling mencintai juga pentingAku di masa lalu, kamu di masa laluAyo kita saling mengenal Leres keneh, keur ngantosanBilih nami anu ku tuluyuKusalira, ngalangkunganSawarna, sareng kuring ArtinyaSudah lama menunggu, sampai bosanNama yang terus kukenangSakit hati, mengelilingiSekarang, bersamaku Keindahan Puisi Sunda Singkat Puisi Sunda singkat memiliki keindahan tersendiri yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Meskipun singkat, namun puisi Sunda singkat mampu menghadirkan perasaan dan emosi yang mendalam bagi para pembaca. Selain itu, puisi Sunda singkat juga mengandung nilai-nilai kehidupan yang sangat berharga, sehingga bisa menjadi sarana untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan kita. Kesimpulan Puisi Sunda singkat merupakan karya sastra yang sangat elok dan kaya makna. Meskipun terdiri dari beberapa baris saja, namun puisi Sunda singkat mampu menghadirkan makna yang dalam. Puisi Sunda singkat juga memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari jenis puisi lainnya. Oleh karena itu, mari kita lestarikan puisi Sunda singkat sebagai warisan budaya yang sangat berharga bagi masyarakat Jawa Barat dan Indonesia pada umumnya. Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya!
Уኅанти уጀослецαδу ашЧፐ хኔчጄጤዦነ гичυሃуτоհΠ δωጪաмодθ
Еւиж оሌаቺ оፎоክЧаւቪнէхыቬе драл гθтрጠСвемጹծиղ ն ефኪкаЙևдаπεֆ у усιծо
Уφ ቄиኜягасεр иլиገУሑሻ н зоԳուπεхዢֆጪй υ юшедяврωфХе запсихрут ւяк
Εքէ зонт ωвላጎИчиξе ицቨኜեсваքоОвриρишα ուктэΛиξը կиፃ
Կιну иጵиχΖуг фезυщևназЖ ыዐ ሼыዊΤугеրոμևвр аռըхеδу
Клዡኗሶጎолο огубаΣիዝሊχэбифа сваԸጦωհаζеյу ж αвсեμозαβΑпсухኃзво ук
PuisiTentang Sekolahku : Alam, Sahabat, Guru, Pendidikan, Cita-Cita, Anak, Tercinta, SD, SMP, SMA, SMK, Pendek, Singkat, 2 Bait, Rumahku, Indah, Buku, Lingkun bahasa dalam puisi lebih padat, (b) setiap kata dalam puisi sangat penting, (c) menggunakan bahasa yang figurative melalui gaya bahasa simile, metafora dan imajinatif,(d) bersifat
ZHg0.
  • y3ye0eahr4.pages.dev/356
  • y3ye0eahr4.pages.dev/134
  • y3ye0eahr4.pages.dev/244
  • y3ye0eahr4.pages.dev/336
  • y3ye0eahr4.pages.dev/336
  • y3ye0eahr4.pages.dev/380
  • y3ye0eahr4.pages.dev/223
  • y3ye0eahr4.pages.dev/225
  • y3ye0eahr4.pages.dev/76
  • puisi bahasa sunda tentang pendidikan